Marilah sejenak berhenti
dan mulailah melukis hati dalam hujan
lalu kubisukan beribu kata
di gerimis sendu yang tak terkatakan
Sedihku galau yang remukkan hari
gelapkan langit di gelisah sepi
sampai ujung sayap-sayap letih
gemetar di pijakan tanpa bisa merintih
Bisakah ku muntahkan nyeri
tanpa menyisakan waktu dan harap samar-samar tenang
hanya kuhadirkan seribu gelisah yang bersuara lirih
“hidupku mungkin hanya akan mengenang”
Dalam nyanyian dawai sedih bimbang
bingungkan raga yang terbalut kaca rapuh di jendela jiwaku
lalu….
bagaimana senja yang kan tetap diamkan kisahku?
Ditulis Oleh : Unknown ~ Tips dan Trik Blogspot
Sobat sedang membaca artikel tentang Puisi Sedih. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya